Bagaimana sejarah botox dimulai? Kapan botox mulai digunakan di industri kecantikan. Yuk cari tahu lebih lengkap tentang sejarah botox!
Sejarah botox ternyata cukup lama. Suntikan botox, atau botulinum toxin tipe A, untuk tujuan medis dan estetika memiliki sejarah yang menarik. Berikut adalah gambaran singkat tentang perkembangan dan sejarah botox:
Ahli kimia yang bertugas di Angkatan Darat Amerika Serikat berusaha untuk mempersenjatai bakteri clostridium botulinum, namun mereka berulang kali gagal menghasilkan senyawa yang cukup stabil untuk digunakan di lapangan.
Selama perang dunia II berlangsung, berbagai ilmuwan bereksperimen dengan toksin botulinum, namun hal ini hanya menjadi keingintahuan biologis selama beberapa dekade.
Toksin botulinum, bahan dasar dari botox, pertama kali ditemukan pada tahun 1895 oleh ilmuwan Belgia bernama Emile van Ermengem. Toksin ini ditemukan dalam konservasi makanan yang terkontaminasi dan diketahui menjadi penyebab botulisme, suatu kondisi yang berpotensi fatal.
Sejak tahun 1950-an, ilmuwan mulai mengeksplorasi penggunaan botulinum toxin untuk tujuan medis. Pada awalnya, ini terutama berkaitan dengan pengobatan kondisi neurologis seperti spasme otot dan gangguan gerakan.
Perkembangan Botox (onabotulinumtoxinA) dimulai pada tahun 1970an ketika Dr. Scott mencoba mengidentifikasi zat suntik yang akan melemahkan otot mata ekstraokular pada pasien dengan strabismus sebagai alternatif dari operasi otot.
Seorang dokter mata San Francisco bernama Alan B. Scott menemukan bahwa suntikan toksin botulinum efektif dalam mengendalikan kelemahan otot penyebab strabismus, yaitu mata juling atau mengembara.
Scott memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) untuk toksin botulinum sebagai pengobatan untuk kondisi oftalmologis
Pencarian ini menghasilkan toksin botulinum tipe A, yang diuji dan dikembangkan selama 15 tahun berikutnya. Ketika toksin botulinum tipe A berpindah dari obat eksperimental ke produk yang memerlukan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), metode manufaktur pertama dan prosedur kendali mutu dikembangkan untuk Oculinum, produk toksin botulinum tipe A yang pada akhirnya akan diproduksi. dijual ke Allergan dan dikenal sebagai Botox.
Pada tahun 1980-an, para ilmuwan mulai mengeksplorasi penggunaan botox untuk tujuan kosmetik. Dr. Jean Carruthers, seorang ahli mata dari Kanada, dan suaminya Dr. Alastair Carruthers, seorang dermatolog, secara tidak sengaja menemukan efek peremajaan yang signifikan dari injeksi botox saat menggunakan botox untuk mengobati spasme otot mata.
Pada tahun 1989, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) menyetujui penggunaan botulinum toxin tipe A (botox) untuk pengobatan kondisi oftalmologis tertentu, seperti blefarospasme dan strabismus.
Pada tahun 2002, FDA menyetujui penggunaan botox untuk perawatan kerutan dan garis halus di wajah, khususnya kerutan glabella (di antara alis) dan kerutan dahi.
Sejak itu, penggunaan botox dalam bidang kecantikan telah meningkat pesat. Botox menjadi salah satu prosedur non-bedah paling populer di dunia untuk mengurangi tanda-tanda penuaan seperti kerutan dan garis halus.
Sejak penemuan awalnya, botox telah berkembang menjadi salah satu perawatan medis dan estetika yang paling umum dan efektif. Meskipun awalnya dikenal sebagai pengobatan untuk kondisi medis, penggunaan botox dalam bidang kecantikan telah mengubah cara banyak orang memandang penuaan dan perawatan kulit.
Di atas sudah dijelaskan tentang sejarah botox. Mau menjalani suntik botox? Pilih klinik kecantikan yang memiliki dokter yang berpengalaman. Karena hal tersebut sangat memengaruhi hasil akhir prosedur kecantikan tersebut. Selain itu juga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping yang berat.
Apabila kamu memiliki permasalahan kulit wajah yang mengendur dan muncul kerutan, bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Yuk konsultasikan permasalahan kulit kendur dan garis halus di D’Elegance Clinic. Konsultasi sekarang!
Referensi:
Artikel ini sudah ditinjau oleh:
Recent Comments