Kalau disuruh pilih antara rhinoplasty vs filler hidung, mana yang akan kamu pilih? Tentunya kamu akan merasa bingung untuk memilih diantara keduanya. Ingin tahu lebih lanjut tentang keduanya dan apa perbedaan diantara keduanya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Ingin memiliki bentuk hidung yang tampak mancung? Prosedur kecantikan mana yang sebaiknya dipilih diantara keduanya? Nah, sebelum itu, mari kita cari tahu terlebih dahulu apa itu rhinoplasty vs filler hidung?
Rhinoplasty atau operasi hidung ialah salah satu tindakan operasi yang tujuannya untuk mengubah bentuk hidung dan meningkatkan fungsi saluran pernapasan. Pada prosedur operasi hidung, dokter akan membentuk tulang, kulit, dan tulang rawan hidung untuk mendapatkan bentuk sesuai dengan ekspektasi pasien.
Beberapa manfaat operasi hidung diantaranya mengurangi atau menambah area pangkal hidung, memperkecil atau memperlebar ukuran seluruh hidung, mengurangi ukuran area lubang hidung, memperbaiki sudut di antara hidung dan bibir atas, membentuk kembali ujung hidung, menghaluskan tampilan hidung yang bengkok atau bungkuk, dan lainnya.
Selain itu, operasi hidung bisa dilakukan secara tertutup maupun terbuka, atau tergantung hasil operasi yang diinginkan. Namun, biasanya dokter akan merekomendasikan teknik tertutup untuk perubahan kecil agar menjaga semua sayatan berada di dalam lubang hidung. Tetapi, pilihlah teknik terbuka untuk operasi hidung yang jauh lebih signifikan dimana akan meninggalkan bekas luka sepanjang 5 mm pada kolumela atau jaringan yang menjadi penghubung pangkal dengan ujung hidung. Pada beberapa kasus, bekas luka bisa saja sembuh sepenuhnya tanpa ada bekas luka yang terlihat.
Dikenal juga dengan sebutan rhinoplasty cair dimana merupakan tindakan minimal invasif yang memiliki manfaat untuk mengubah bentuk hidung. Prosedurnya dilakukan dengan memasukkan cairan asam hialuronat ke dalam titik hidung guna menyesuaikan bentuk hidung yang disesuaikan dengan keinginan pasien. Umumnya, dilakukan dalam durasi waktu sekitar 15 – 20 menit.
Umumnya, prosedur filler hidung memiliki beberapa manfaat diantaranya:
Untuk hasilnya sendiri, rhinoplasty merupakan prosedur permanen, tetapi diperlukan revisi apabila timbul komplikasi atau memang dibutuhkan ketika diperlukan penyesuaian lebih lanjut. Selain itu deformitas pasca tindakan dianggap salah satu risiko utama dari operasi hidung.
Sedangkan, efek filler hidung tidak mampu bertahan lama. Hal ini karena asam hialuronat akan larut dalam beberapa waktu sehingga hasilnya hanya mampu bertahan sampai asam hialuronat berada di jaringan hidung. Atau dapat berlangsung setidaknya 6 hingga 12 bulan. Untuk mempertahankan hasilnya, dibutuhkan perawatan lanjutan.
Lalu bagaimana dengan efek samping yang kemungkinan akan muncul? Untuk tindakan operasi hidung, ada beberapa efek samping yang mungkin akan muncul diantaranya bengkak, mati rasa, nyeri, memar, dan pendarahan. Selain itu, bisa juga menyebabkan infeksi, mati rasa, muncul jaringan parut, dan komplikasi pernapasan, tetapi efek samping ini jarang terjadi.
Sedangkan filler hidung memiliki kemungkinan munculnya efek samping. Beberapa efek samping tersebut diantaranya mengalami bengkak, memar, mual, migrasi pengisi, dan lainnya sebagainya.
Sudah tahukah kamu rhinoplasty vs filler hidung, mana yang akan kamu pilih? Apakah kamu masih membutuhkan konsultasi lebih lanjut dengan dokter? Yuk konsultasikan permasalahan hidungmu dengan dokter yang berpengalaman dengan dokter di D’elegance Clinic!
Recent Comments