Mau Implan Payudara? Kenali Dulu Jenis Implan Payudara, Bentuk, Ukuran, dan Tekstur Implan – Memiliki bentuk payudara yang proporsional dan sesuai keinginan tentu menjadi impian banyak perempuan. Namun sebelum menjalani tindakan pembesaran payudara, memilih jenis implan yang paling cocok bisa menjadi hal yang membingungkan. Pasalnya, setiap implan memiliki bentuk, permukaan, dan karakteristik berbeda yang akan berpengaruh pada hasil akhir. Karena itu, penting untuk memahami pilihan implan yang tersedia sebelum menentukan prosedur yang tepat.
Berikut penjelasan lengkap mengenai berbagai jenis implan payudara:
1. Implan Payudara Saline
Implant saline berisi larutan garam steril di dalam cangkang silikon. Jika terjadi kebocoran, implan akan mengempis dan cairannya diserap tubuh tanpa menimbulkan masalah. Jenis ini memberikan bentuk yang stabil dan relatif seragam, serta menjadi salah satu pilihan yang aman bagi pasien yang menginginkan prosedur sederhana.Jenis ini memberikan bentuk dan kekencangan yang cukup seragam. Di Amerika, FDA menyetujui implan saline untuk pembesaran pada wanita usia 18 tahun ke atas.
2. Implan Payudara Saline Terstruktur
Berbeda dari saline biasa, implan ini memiliki dukungan internal yang membuatnya terasa lebih natural saat disentuh. Struktur tersebut membantu mempertahankan bentuk implan dan memberikan sensasi yang lebih mendekati jaringan payudara asli.
3. Implan Payudara Silikon
Jenis ini menggunakan gel silikon elastis yang meniru tekstur jaringan payudara, sehingga terasa lebih lembut dan natural. Jika terjadi kerusakan pada cangkang, gel cenderung tetap berada di tempatnya dan implan tidak langsung mengempis.Karena sifatnya tersebut, pemilik implan silikon dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin seperti USG atau MRI untuk memastikan kondisinya tetap baik.
4. Implan Gummy Bear (Gel Stabil)
Implan gummy bear dikenal dengan bentuknya yang tetap stabil meski cangkangnya mengalami kerusakan. Gel silikon di dalamnya lebih padat dan kental, sehingga memberikan bentuk payudara yang lebih tegas dan tahan lama.Model ini umumnya memiliki bagian bawah yang lebih penuh dan bagian atas yang lebih ramping. Namun jika implan berputar, bentuk payudara bisa tampak tidak simetris dan memerlukan tindakan perbaikan. Proses pemasangannya juga membutuhkan sayatan yang sedikit lebih panjang.
5. Implan Payudara Bulat
Implan bulat adalah pilihan populer karena mampu memberikan tampilan yang lebih penuh dan berisi. Pilihan profil, mulai dari low, moderate, hingga high projection, mempengaruhi seberapa jauh implan menonjol ke depan. Kelebihan lainnya, bentuknya yang simetris membuat implan ini tidak mudah berubah posisi.
6. Implan Payudara Halus (Smooth)
Implan dengan permukaan halus memberikan sensasi paling lembut dan dapat bergerak lebih bebas di dalam kantung implan. Pergerakan ini menciptakan kesan yang natural saat tubuh bergerak. Namun, pada orang yang memiliki jaringan payudara tipis, implan halus dapat menimbulkan efek rippling atau tampilan beriak di bawah kulit.
7. Implan Payudara Bertekstur
Permukaan bertekstur dirancang untuk membantu jaringan tubuh menempel pada implan sehingga posisinya lebih stabil dan tidak mudah bergeser. Tekstur ini juga dapat menurunkan risiko terbentuknya jaringan parut yang mengencang (kapsular kontraktur), salah satu komplikasi yang sering dikeluhkan pasien.
Selain jenis implan, ada beberapa faktor lain yang harus dipertimbangkan:
Setiap tubuh memiliki struktur yang unik, sehingga konsultasi langsung dengan dokter bedah plastik sangat penting untuk mendapatkan pilihan terbaik yang aman dan sesuai estetika.
Jika Anda masih ragu memilih implan yang terbaik, Delegance Clinic siap membantu Anda melalui konsultasi langsung dengan dokter spesialis bedah plastik untuk mendapatkan rekomendasi yang paling aman dan sesuai dengan bentuk tubuh Anda.
D’Elegance Clinic berdiri sejak tahun 2013, dengan metode dan teknologi terkini yang aman serta teruji klinis. kami hadir untuk setiap orang yang ingin mendapatkan penampilan terbaik dalam hidup mereka. Kami adalah klinik kecantikan pertama yang menggunakan kebijakan satu dokter-satu bagian tubuh di Indonesia.