Fat Grafting: Definisi, Keuntungan, dan Risiko

Fat Grafting Definisi, Keuntungan, dan Risiko

Sering dengar tentang fat grafting  atau sedot lemak? Memangnya apa sih itu? Apakah tindakan  operasi yang berbahaya? Apa saja keuntungan menjalani tindakan ini, dan bagaimana dengan risikonya?

Sebelum kita membahas tentang fat grafting, ada beberapa pertanyaan yang harus kamu jawab. Apakah kamu merasa kurang percaya diri memiliki tumpukan lemak yang berlebihan di bagian perut dan paha?

Belum lagi dengan usaha kamu untuk memiliki tubuh ideal dengan melakukan olahraga. Lalu, apakah kamu pernah berpikir untuk memindahkan sedikit lemak tubuhmu ke bagian tertentu yang sepertinya kekurangan lemak? Nah, kamu bisa melakukan metode fat transfer atau transfer lemak ini.

Apa itu Fat Grafting atau Sedot Lemak?

Fat grafting atau sedot lemak disebut juga dengan metode transfer lemak ialah prosedur sedot lemak pada bagian tertentu dengan volume lemak tertentu yang dimasukkan ke dalam suatu alat khusus untuk diproses. Selanjutnya, lemak tersebut akan dimasukkan melalui jarum atau canula ke bagian yang diinginkan.

Fat grafting, juga dikenal sebagai autologous fat transfer atau lipofilling, adalah prosedur medis yang melibatkan transfer lemak dari satu bagian tubuh ke bagian lain untuk tujuan estetika atau rekonstruktif.

Manfaat Sedot Lemak

Tindakan sedot lemak dapat memberikan berbagai manfaat baik dari segi estetika maupun rekonstruktif. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari prosedur sedot lemak:

  1. Penyempurnaan Volume: Fat grafting dapat digunakan untuk mengisi kekurangan volume di berbagai area tubuh, termasuk wajah, payudara, atau bokong. Ini dapat membantu menciptakan penampilan yang lebih penuh, lebih muda, dan lebih berdimensi.
  2. Pengencangan Kulit: Selain menambah volume, lemak yang ditransfer dalam prosedur fat grafting juga dapat membantu mengencangkan kulit di sekitarnya. Ini karena lemak yang disuntikkan menyebabkan peningkatan produksi kolagen, yang dapat membuat kulit tampak lebih kencang dan lebih muda.
  3. Penyempurnaan Bentuk dan Kontur: Fat grafting dapat digunakan untuk menyempurnakan bentuk dan kontur tubuh, seperti merampingkan pinggul, meningkatkan definisi rahang, atau mengisi lipatan dan kerutan di sekitar mulut dan hidung.
  4. Rekonstruksi Bedah: Fat grafting juga memiliki aplikasi yang luas dalam rekonstruksi bedah untuk memperbaiki kerusakan atau kehilangan jaringan di berbagai bagian tubuh. Ini dapat digunakan untuk memperbaiki volume yang hilang setelah mastektomi, memperbaiki cacat atau asimetri wajah, atau memperbaiki bekas luka dan kerusakan jaringan lainnya.
  5. Hasil Alami: Karena fat grafting menggunakan lemak dari tubuh sendiri, hasilnya cenderung tampak lebih alami daripada pengisian dengan bahan sintetis. Ini mengurangi risiko penolakan atau reaksi alergi dan memungkinkan hasil yang lebih tahan lama.
  6. Prosedur Minimal: Fat grafting biasanya dianggap sebagai prosedur minimal invasif, dengan sedikit atau tidak ada waktu pemulihan yang diperlukan. Ini membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi banyak orang yang mencari perbaikan estetika atau rekonstruktif tanpa perlu melakukan prosedur bedah yang lebih invasif.
  7. Penghapusan Lemak yang Tidak Diinginkan: Selain memberikan manfaat estetika atau rekonstruktif, proses liposuction yang digunakan dalam fat grafting juga dapat membantu menghapus lemak yang tidak diinginkan dari area donor, seperti perut, paha, atau pinggul.

Prosedur Fat Grafting

Prosedur ini dilakukan pada kondisi dimana kamu benar-benar membutuhkan tindakan operasi ini. Kondisi tersebut diantaranya untuk membentuk bagian payudara, bokong, atau bagian tubuh lainnya dalam volume yang lebih besar; menghilangkan kerutan atau pada area wajah yang bergelung (contohnya : area dahi; meremajakan kulit punggung tangan yang mengalami keriputan; serta meremajakan kulit wajah.

Prosedur ini dilakukan langsung oleh dokter bedah plastik yang telah berpengalaman agar mendapatkan hasil akhir yang maksimal. Tindakan ini ternyata tidak hanya untuk kepentingan estetika saja, belakangan ini ditemukan manfaat dari transfer lemak dimana untuk mempercepat proses penyembuhan luka, juga melakukan perbaikan pada jaringan payudara pasca terapi radiasi.

Karena tindakan operasi ini berisiko dan biaya yang cukup mahal, maka prosedur ini membutuhkan pertimbangan yang cukup matang. Berikut adalah ikhtisar tentang prosedur fat grafting:

  1. Penarikan Lemak: Proses dimulai dengan mengambil lemak dari area donor di tubuh, seperti perut, paha, atau pinggul, menggunakan teknik liposuction. Lemak yang diambil kemudian diproses untuk membersihkan, mengelompokkan, dan memisahkan dari cairan dan jaringan lain.
  2. Persiapan Lemak: Setelah lemak dikumpulkan, itu akan diproses melalui sentrifugasi atau pemisahan gravitasi untuk mengisolasi sel-sel lemak yang baik dan sehat.
  3. Injeksi Lemak: Lemak yang sudah diproses kemudian diinjeksikan kembali ke area yang ditargetkan untuk memperbaiki volumenya. Ini biasanya dilakukan dengan menggunakan jarum atau kateter kecil untuk menyuntikkan lemak dengan presisi ke dalam jaringan target.
  4. Penyatuan dan Penyerapan Lemak: Setelah diinjeksikan, sel-sel lemak akan bersatu dengan jaringan sekitarnya dan mulai menyatu. Sebagian dari lemak yang ditransfer dapat diserap oleh tubuh, tetapi sebagian besar diharapkan bertahan dan memberikan volume tambahan ke area yang diinginkan.

Tujuan Fat Grafting

Prosedur sedot lemak dapat digunakan untuk berbagai tujuan estetika, termasuk:

Keuntungan Metode Fat Grafting

Prosedurnya menggunakan lemak yang berasal dari tubuh kita sendiri, sehingga meminimalkan risiko terjadinya alergi bila dibandingkan dengan penggunaan implan atau bahan sintetis lainnya. Tidak hanya itu, dengan memilih fat grafting bila dibandingkan dengan pemasangan implan, bekas luka setelah operasi akan jauh lebih kecil.

Risiko Tindakan Fat Grafting

Seperti yang sudah dikatakan di atas, sedot lemak dikenai biaya yang cukup mahal. Selain itu, hasilnya pun terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan, karena penanaman sel lemak belum tentu akan hidup semua dimana tergantung pada nutrisi yang kamu dapatkan, juga kondisi kesehatan kamu.

Sebagai orang yang ingin melakukan sedot lemak, kamu harus tahu risiko yang mungkin akan terjadi ketika melakukan transfer lemak, dimana diantaranya :

  1. Mengalami infeksi pada bagian yang dilakukan sedot lemak,
  2. Merasakan nyeri dan pembengkakan pada bagian tubuh yang dilakukan sedot lemak,
  3. Muncul lebam pada bekas sedot lemak,
  4. Muncul emboli,
  5. Terjadinya robekan pada organ bagian dalam,
  6. Munculnya kalsifikasi lemak.

Setelah melihat risiko yang mungkin akan timbul pasca melakukan operasi, maka dari itu kamu perlu memikirkan secara matang untuk melakukan fat grafting. Kamu juga perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada ahli bedah plastik yang berpengalaman agar mendapatkan hasil akhir yang diinginkan.

Apabila kamu membutuhkan ahli bedah plastik yang akan dan terpercaya, serta profesional, kamu bisa memilih D’elegance Clinic yang berada di Tebet, Jakarta untuk berkonsultasi mengenai kondisi kamu yang akan melakukan  sedot lemak. D Elegance Clinic pastinya akan mencarikan jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan masalah kecantikan yang kamu alami. Mau konsultasi dokter di D’elegance? Klik disini!

Artikel ini sudah di review:

dr. Hendri Andreas Sp.BP-RE

WA Delegance Clinic