Mini facelift vs full facelift, mana yang cocok untuk kamu? Umumnya, facelift dilakukan oleh pasien untuk mengatasi munculnya tanda penuaan, yaitu garis halus, kerutan, keriput, dan lain sebagainya. Faktanya, seiring bertambahnya usia, kulit akan kehilangan keelastisitasannya sehingga menyebabkan munculnya tanda penuaan. Selain karena faktor usia, tanda penuaan juga bisa muncul oleh beberapa faktor lainnya. Misalnya kulit yang sering terkena paparan sinar matahari, lalu berekspresi berlebihan, dan lainnya. Maka dari itu, facelift bisa menjadi salah satu solusinya. Namun, kini banyak pasien yang datang kepada dokter dan meminta untuk menjalani mini facelift. Jadi, apa berbedaan mini facelift vs full facelift?
Mini facelift sendiri merupakan suatu prosedur kecantikan yang tidak terlalu invasif apabila dibandingkan dengan full facelift. Mini facelift ini bisa dilakukan dengan waktu yang tidak begitu lama yaitu hanya beberapa jam saja. Prosedur ini ialah suatu pilihan yang baik untuk kaum perempuan dan laki-laki dimana mereka mulai sadar adanya tanda penuaan. Prosedur ini cocok bagi pasien yang membutuhkan full facelift tetapi tidak memiliki waktu atau tidak ingin menjalani tindakan besar. Kalau merasa rahang, kulit, dan leher kendur, serta platysmal banding.
Pasien yang bisa menjalani mini facelift ialah mereka yang berusia awal 40- an dan tidak ada batasan usia selama dalam kondisi yang sehat. Prosedur ini juga bisa dilakukan pada pasien yang sebelumnya menjalani full facelift, tetapi saat ini ingin melakukan penyegaran cepat. Sebenarnya, usia yang tepat pasien menjalani mini facelift ini cukup bervariasi, tergantung pada beberapa hal seperti tingkat penuaan, tingkat kerusakan akibat paparan sinar matahari, ketebalan kulit, dan riwayat merokok.
Umumnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi hasil mini facelift vs full facelift dapat bertahan lama. Misalnya aktivitas pasien, lalu efek paparan sinar matahari, dan berubahnya berat badan. Karena mini facelift ialah prosedur yang tidak terlalu invasif, maka hasilnya hanya bisa bertahan dalam waktu lebih singkat bila dibandingkan dengan full facelift. Namun, hasilnya mungkin akan lama pada pasien yang optimal dimana bisa menghindari beberapa faktor penyebab munculnya tanda penuaan.
Biasanya, pasien mini facelift bisa pulih dua kali lebih cepat dibandingkan pasien full facelift. Pasien mini facelift bisa melakukan aktivitas seperti biasanya kurang lebih selama seminggu setelah tindakan operasi. Ada pula kemungkinan munculnya memar kecil, tetapi masih bisa ditutupi dengan alas bedak atau make up, lalu nantinya memar akan hilang dalam beberapa minggu.
Adakah efek samping yang kemungkinan akan muncul? Apabila tindakan operasi ditangani oleh doker bedah plastik yang berpengalaman dan profesional, maka efek samping yang muncul akan jauh lebih kecil bagi pasien mini facelift. Pada full facelift pun sama, adanya kemungkinan muncunya efek samping seperti pendarahan, infeksi, hematoma, muncul bekas luka, kelainan bentuk cuping telinga, dan mati rasa.
Jadi, mini facelift vs full facelift, mana yang cocok untuk kamu? Jawabannya bisa kembali lagi pada pasien masing-masing. Bagaimana area yang akan dilakukan operasi pengencangan wajah, lalu ketebalan kulit, tujuan, waktu pemulihan, durasi prosedur, dan pertimbagan lainnya. Apabila kamu masih belum memutuskan mana yang lebih tepat, maka kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kamu bisa segera berkunjung ke D’elegance Clinic untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dan profesional. Change your world with D’elegance Clinic!
Recent Comments